Sebagai salah satu pilot project Desa inklusif di Kabupaten Banjar, Kemendesa PDTT RI (Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia) adakan kegiatan Uji Score Card Akuntabilitas Sosial di Desa Simpang Tiga.
Kegiatan Uji score card akuntabilitas sosial oleh Kemendesa PDTT RI dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama dilaksanakan pada selasa tanggal 27/09/2022 yang diisi dengan kegiatan diskusi kelompok perwakilan warga penerima manfaat pelayanan dasar di Desa.
kemudian hari kedua, rabu (28/09/2022) dilanjutkan dengan kegiatan presentasi penyampaian hasil diskusi. Dari presentasi didapatkan tingkat kepuasan warga terhadap empat pelayanan dasar di Desa Simpang Tiga.
Dari Hasil diskusi kelompok penerima manfaat pelayanan dasar posyandu didapatkan bahwa tingkat kepuasan warga mencapai Skors 70. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelayanan yang diterima warga “Cukup Memuaskan”. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa masih perlu adanya peningkatan mutu pelayanan posyandu untuk warga. Usulan-usulan disampaikan agar pelayanan di posyandu dapat dilaksanakan secara maksimal oleh Kader dan Pemerintah Desa.
Pada hasil diskusi kelompok penerima manfaat pelayanan dasar Paud di dapatkan nilai skor 56. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelayanan yang diterima warga “cukup memuaskan”. Dari hasil tersebut diketahui banyak sekali yang perlu dibenahi terutama sarana dan prasarana Paud. usulan-usulan disampaikan diantaranya taman bermain anak, batapress untuk akses jalan dan prasarana lainnya.
Adapun pelayanan dasar sanitasi air bersih dinilai dari unsur ketersediaan layanan, mutu layanan dan keterjangkauan layanan. Dari hasil diskusi didapatkan nilai skors 62 yang menunjukkan bahwa pelayanan yang didapatkan warga “cukup memuaskan”.
Skors 72 di dapatkan pada hasil diskusi kelompok penerima manfaat pelayanan administrasi Kependudukan, yang menunjukkan bahwa pelayanan yang di dapat warga “Memuaskan”. Pada pelayanan ini ketersediaan dan mutu layanan dinilai warga baik, salah satunya adanya pilanduk manis yang diselenggarakan secara berkesinambungan di Desa Simpang Tiga.
Hasil tingkat kepuasan yang tergambar dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan warga. Hal ini menjadikan warga ikut perpartisipasi aktif dan menjadi dorongan hingga kontrol masyarakat di Desa Simpang Tiga untuk memastikan pelaksanaan program pembangunan dan anggaran desa lebih terukur dan dapat dipertanggung jawabkan.